Sunday 20 April 2014

Basirah Kerja Dakwah Maksud Hidup






Terjemahan: katakanlah (wahai Muhammad): "inilah jalanku; aku dan dan orang-orang yang menurutku, menyeru manusia umumnya kepada agama Allah dengan berdasarkan keterangan dan bukti yang jelas nyata; (dan aku menegaskan:) maha suci Allah (daripada segala i'tiqad dan perbuatan syirik) dan bukanlah aku daripada golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain." [Surah Yusuf, ayat ke-108] 

 (Katakanlah (wahai Muhammad) "inilah jalanku..." )
Tafsiran: katakanlah wahai Muhammad kepada manusia “inilah jalanku dalam dakwahku kepada Tuhanku supaya Dia diimani dan hanya Dia yang disembah." Sabil: sunnah dan manhaj.

 (Aku menyeru kepada Allah di atas 'bashirah')Tafsiran: aku menyeru kepada agama Allah berdasarkan hujah yang terang dan jelas; serta ilmu dan pengetahuan yang cukup berkenaan apa yang kusampaikan ini.

 (Aku dan dan orang-orang yang menurutku)Tafsiran: iaitu orang-orang yang beriman semuanya; kami semuanya menyeru kepada Allah di atas bashirah.

 (Maha suci Allah (daripada segala i'tiqad dan perbuatan syirik) dan bukanlah aku daripada golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain)
Tafsiran: dan sebutlah wahai Muhammad “maha suci Allah” untuk menyucikan Ia daripada mempunyai sekutu atau anak; dan "aku bukanlah daripada kalangan orang-orang musyrik", iaitu orang-orang yang menyembah selain daripada Allah itu.

Tafsiran ayat 108: Surah Yusuf
 Imam Ibnu Katsir menaafsirkan ayat di atas, katanya : iaitu thoriq (jalan)/ cara dan perilaku, iaitu dakwah/seruan kepada persaksian bahawasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan tidak ada baginya suatupun sekutu. Dakwah/seruan kepada Allah dengan berdasarkan bashirah (ilmu), keyakinan, dan bukti (burhan). Dan semuanya itu adalah dengan cara mengikutinya (petunjuk Muhammad), iaitu seruan yang dibawakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas bashirah, keyakinan dan pembuktian (burhan) dari segi syari'e dan juga aqal. (Tafsir al-Quranil 'Azhim 4/422 -Maktabah Syamilah)
  
1. Tafsir Al-Qur’anul majid An-Nuur
      Qul haa-dzihii sabiilii ad’uu ilallaahi ‘alaa ba-shiiratin ana wa manittaba’anii artinya “ Katakanlah : “Inilah jalanku, aku menyeru kamu kepada Allah, sedangkan aku dalam keterangan yang nyata. Demikian pula orang-orang yang mengikutinya.”
Katakanlah hai Muhammad kepad kaummu:” Dakwah yang aku sampaikan kepadamu dan jalan yang aku lalui adalah jalanku dan sunnahku. Aku mengajak kamu kepada agama Allah. Tidak ada maksud ku kecuali mencari ridha allah, melaksanakan kewajibanku, dan mengikuti perintah-Nya. Aku berada dlam keterangan yang nyata dari perbuatanku. Demikian pula orang-orang yang mengikuti aku. Yang menyampaikan dakwahku, dan berjalan di ats jalanku hingga hari kiamat.”
      Wa Subhaanallaahi artinya “ Dan Maha Suci Allah.
Aku mengakui kesucian Allah dan aku mengagungkan-Nya. Tidak ada bagi-Nya sekutu dan tidak ada sesuatu yang patut disembah selain Allah.
      Wa maa ana minal musyrikiin artinaya” Dan aku bukanlah dari orang yang mempersekutukan Allah.
Aku, kata Muhammad, melepaskan diri dari segala ahli syirik. Aku tidak masuk ke dalam golongan mereka (kaum musyrik) dan mereka pun tidak masuk ke dalam golonganku.
Menurut pandangan ibn Abbas, yang dimaksud dengan ‘orang-orang yang mengikutiku” adalah para sahabat Muhammad. Merekalah umat yang utama. Mereka telah dipilih oleh Allah untuk menyertai Muhammad dan menegakkan agama Allah. Oleh karena itu hendaklah kita mengakui keutamaan mereka, mengikuti jejak mereka, serta menelaani sifat-sifatnya dan akhlaknya. Mereka berada di ats jalan yang lurus.[1]

2. Tafsir Al-Maraghi
    Dalam ayat-ayat terdahulu Allah menerangkan, bahwa kebanyakan manusia tidak memikirkan tanda-tanda di langit dan di bumi, yang menunjukkan bahwa Allah adalah Esan dan hanya kepada-Nya-lah segala urusan dikembalikan . dalam ayat ini Allah mmerintahkan kepada Rasul supaya memberitahukan kepada manusia, bahwa jalan yang ditempuhnya adalah dakwah untuk mentauhidkan Allah dan ikhlas beribadah kepada-Nya semua. Dakwah itu dia lakukan pula oleh orang-orang yang mengikutinya ,berdasarkan hujjah dan keterangan yang nyata.
      Qul haa-dzihii sabiilii ad’uu ilallaahi ‘alaa ba-shiiratin ana wa manittaba’anii artinya “ Katakanlah : “Inilah jalanku, aku menyeru kamu kepada Allah, sedangkan aku dalam keterangan yang nyata. Demikian pula orang-orang yang mengikutinya.”
Katakanlah hai Rasul, “Dakwah yang aku serukan dan jalan yang aku tempuh ini, yakni mentuhidkan Allah dan ikhlas beribadah kepada-Nya semata, tanpa patung dan berhala, adalah sunnah dan jalanku. Aku meyakinin apa yang aku serukan, dan aku mempunyai hujjah atas apa yang aku katakan. Demikian pula dakwah ini diserukan oleh orang-orang yang mengikuti, mengimani, dan membenarkan aku.
Ayat ini serupa dengan firman Allah Ta’ala (QS. An Nahl : 125) :
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# (
Artinya : Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan Hikmah dan pelajaran yang baik.

      Wa Subhaanallaahi artinya “ Dan Maha Suci Allah.
Dan aku mensucikan Allah serta mengagungkan Allah daripada Dia mempunyai sekutu di dalam-Nya, atau daripada di sana ada sembahan lain selain Dia. Allah Maha Tinggi dari hal yang demikian dengan ketinggian yang setingi-tingginya.
Ayat ini serupa dengan firman Allah Ta’ala (QS. Al-Israa: 44) :
ßxÎm6|¡è@ ã&s! ßNºuq»uK¡¡9$# ßìö7¡¡9$# ÞÚöF{$#ur `tBur £`ÍkŽÏù 4 bÎ)ur `ÏiB >äóÓx« žwÎ) ßxÎm7|¡ç ¾ÍnÏ÷Kpt¿2 `Å3»s9ur žw tbqßgs)øÿs? öNßgysÎ6ó¡n@ 3 ¼çm¯RÎ) tb%x. $¸JŠÎ=ym #Yqàÿxî ÇÍÍÈ

Artinya : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Wa maa ana minal musyrikiin artinaya” Dan aku bukanlah dari orang yang mempersekutukan Allah.
Aku melepaskan diri dari orang-orang yang menyekutukan Dia aku tidak termasuk golongan mereka dan mereka tidak termasuk golongan ku..
Islam Berdasarkan atas Hujjah, Tidak ada Taqliq
      Dalam firman-Nya ‘alaa basiirah (dengan hujjah yang nyata) terdapat isyarat bahwa agama yang lurus ini tidak menuntut kepatuhan secara buta terhadap berbagai pandangan dan keyakinan yang digariskannya dengan menceritakannya saja. Akan tetapi, ia adalah agama yang didasarkan atas hujjah dan keterangan. Ia telah menyajikan beberapa pandangan para penentang , dan berulang-ulang membantahnya dengan hujjah yang nyata. Ia berbicara tentang akal dan menghidupkan pikiran. Ia juga menyedikana tatanan semesta alam beserta kerapian dan kekokohan yang ada kepada akal, dan memintanya supaya memperhatikan semua itu, sehingga akal sampai pada keyakinan terhadpa kebenaran yang diakui dan diserukan.
      Dalam menafsirkan firman Allah “wamanittaba’ani” (dan orang-orang yang mengikutiku)Al-bagawi juga menukil dari Ibnu Abas yang sama seperti tafsir di atas.[2]

 3. Tafsir Al-Mishbah
      Qul haa-dzihii sabiilii ad’uu ilallaahi ‘alaa ba-shiiratin ana wa manittaba’anii artinya “ Katakanlah : “Inilah jalanku, aku menyeru kamu kepada Allah, sedangkan aku dalam keterangan yang nyata. Demikian pula orang-orang yang mengikutinya.”
      Wa Subhaanallaahi artinya “ Dan Maha Suci Allah.
      Wa maa ana minal musyrikiin artinaya” Dan aku bukanlah dari orang yang mempersekutukan Allah.
Setelah mengerjakan keadaan sebagian besar manusia yang enggan menerima kebenaran, dan menjelaskan pula bahwa jalankebenaran adalah mengesakan Allah Ta’ala secara penuh,yang telah dibuktikan oleh sekian banyak ayat dan tanda-tanda, maka kinai Rasulullah shalallahu ‘aalaihi wassalam diikutiku perintahkan:katakanlah, wahai Muhammad,” Inilah jalan agamaku yang ku sampaikan melalui al-Qur-an dan Sunnah. Aku dan orang-orang yang menngikutiku yakni yang beriman dan benar sertameneladani aku- kamisemua –mengajak seluruh manusia kapan dan di mana pun kepada Allah dengan bashirah yakni hujjah yang nyata dalam bentuk bukti-bukti rasional dan emosional. Maha Suci Allah, yakni aku menyucikan-Nya dengan menetapkan segala sifat kesempurnaanbagi-Nya dan menghindarkan segala sifat kekurangan bahkan kesempurnaa yang tidak sesuai dengan-Nya, dan aku- walau seandainya hanya aku sendiri – sedikit pun tidak termasuk dalam kelompok orang-orang yang musyrik.”
      Kata (ittab’ani) terambil dari kata (tabi’a),yakni upaya dari seseorang untuk meneladani orang lain dalam langkah dan arah yang ditujunya. Penyebutan diri Nabi Muhammad terlebih dahulu kemudian pengikut beliau dalam firman Allah “ anawa manittaba’ani” aku dan orang-orang yang mengikutiku mengisyyang harus diikuti dalam melaksanakan dakwah aratkan bahwa Rasul adalah patron yang harus diikuti dalam melaksanakan dakwah , sekaligus mengisyaratkan perbedaan tindkat dan kualitas penyampaian dakwahitu. Tidak dapat disangkal bahwa rasul mencampaipuncak dalam berdakwah dan memenuhi sepenuhnya tuntunan Allah Ta’ala dalam menyampaikan semua ajaran. Beliau tidak  meninggalkan satu ayat pun, dan beliau menjelaskan maknanya secaraamat sempurna sambil memberi keteladanan sebaik mungkin. Tentu saja yang berdakwah diharapkan agar pengikut-pengikut beliau hendaknya memiliki pula sifat-sifat yang dicangkup oleh kata ‘ittaba’ani’itu serta serupa – walau tentu tidak mungkin sama dangan Rasul yang dakwahnya ‘alaa bashiirah’ yakni atas dasar bukti-bukti yang jelas serta disertai dengan keikhlasan penuh. Namun demikian, kita sadar bahwa walaupun seseorang muslim pengikut Nabi telah berusaha sekuat tenanga dan kemampuan, namun pasti ia tidak akan mungkin mencapai peringkat dan kualitas apalagi wewenang rasul dalam berdakwah dan menjelaskan ajaran Ilahi. Karen itu, maka yang dituntut bahwa setiap ajakan hendaknya dari setiap muslim adalah berdakwah sebatas kemampuan, walau hanya satu ayat sesuai dengan sabda beliau:”Sampaikanlah dari ajaranku walau hanya satu ayat.”  
      Kata (subhaana) terambil dari kata (sabaha) yang pada mulanya berarti menjauh. Seseorang yang berenang dilukiskan dengan menggunkan akar kata yang sama yakni (sabbaah),dengan berenang iamenjauh dari posisinya semula. “Bertasbih” dalam pengertian agama berarti “menjuahkan’ segala sifat kekurangan dan kejelekan dari Allah Ta’ala.” Dengan mengucapkan “Subhaa Allah” , si pengucap mengakui nbahwa tidak ada sifat atau perbuatan Tuhan yang kurang sempurna , atau tercela, tiddak ada ketetapan-Nya yang tidak adil, baik terhadap si pengucap.
      Kata “subhanaa” di sini mengisyaratkan bahwa setiap ajakan menuju Allah hendaknyua disertai dengan Tasbih, yaitu penyucian Allah Ta’ala dari segala sesuatu yang tidak wajar bagi-Nya.[3]

4. Tafsir Fi Zhilalil Qur-an (Sayyid Quthub)
      108.Katakanlah: “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dan hujjah nyata,Maha suci Allah, dan tiada termasuk orang-orang yan musyrik.”
“Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku.....”’ jalan itu satu dan lurus, tidak bengkok sedikit pun, tidak ada keraguan dan syubhat pun. “aku dan orang-orang yang mengikuti mengajak(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,...”
      Kami berada dalam hidayah dan cahaya Allah. Kami sangat mengenal jalan kami. Kami berjalan diatas dengan penuh kesadaran, pengetahuan, dan pengenalan. Kami sama sekali tidak sesat, kemudian mencari-cari petunjuk jalan dan menerka-nerka. Jalan kami adalah jalan yang menyakinkan, terang, dan beercahaya. Mahasuci Allah dari apa-apa yang tidak layak dengan keagungan-Nya. Membedakan diri dari orang-orang musyirik yang menyekutukan Allah. “....Mahasuci Allah dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.”(yusuf: 108)
      Aku tidak termasuk orang-orang musyrik, baik kemusyikan yang jelas maupun yang tersembunyi.
      Inilah jalanku. Barang siapa yang tidak mau ikut, silakan ikut. Barangsiapa yang tidak mau, (maka aku pun tidak ambil pusing) karena aku tetap berjalan dijalanku yang lurus.
      Para dai yang mendakwahkan jalan menuju Allah harus memiliki karakteristik ini. Mereka harus memaklumatkan bahwa mereka suatu umat yang berbeda dengan orag-orang yang tidak menyakini akidah mereka dan tidak berjalan di jalur mereka harus membedakan diri dan tidak bercampur aduk!

      Tidak cukup hanya mendakwahkan para pemeluk ideologi lain agar pindah memeluk Islam. Namun mereka tetap berbaur dan mencair dalam masyarakat jahiliyah. Dakwah seperti itu tidak bermanfaat apa-apa dan tidk bernilai. Sesungguhnya harus dimaklumatkan kepada mereka sejak pertama bahwaumat Islam bukanlah masyarakat jahiliyah. Mereka (umat Islam) memiliki karakteristik khusus dengan kondisi masyarakat khusus. Sumbernya adalah kepemimpinan Islamiah. Mereka harus membedakan diri dari masyarakat jahiliyah, dan juga membedakan kepemimpinan mereka dari kepemimpinan jahiliyah.

      Sesungguhnya bercampur baur dan mencairnya mereka dalam masyarakat jahiliyah dan tetapnya mereka dalam naungan kepemimpinan jahiliyah, pasti menghilangkan setiap kekuasaan yang dibawa oleh akidah Islamiah mereka, setiap pengaruh yang mungkin diciptakan oleh dakwah mereka, dan setiap daya tarik yang dimiliki oleh dakwah yang baru mereka
.
      Hakikat ini tidak hanya cocok pada sasaran dakwah nabi di tengah-tengah kaum musyrikin. Sesunguhnya sasarannya tertuju terhadap setiap jahiliyah yang mendominasi kehidupan manusia. Jahiliyah abad kedua puluh tidak berbeda sama sekali dari jahiliyah-jahiliyah lainnya sepanjang sejarah, baik dalam norma-normanya yang mendasar maupun isyarat-isyarat yang dominan.

      Orang-orang yang menyangka akan berhasil memetik suatu hasil dengan cara bercampur baur dengan masyarakat itu dan dari celah kondisi-kondisi itu berkenaan dengan dakwah Islamiyah...tidak menyadari tabiat akidah Islamiyah yang sebenarnya dan tidak tahu cara bagaimana mengetuj pintu-pintu hati.

5. Tafsir Jalalain
      108. (Katakanlah) kepada mereka ("Inilah jalanku) pengertian jalan di sini dijelaskan oleh firman berikutnya; yaitu: (aku mengajak kepada) agama (Allah dengan hujah yang nyata) hujah yang jelas lagi gamblang (yaitu aku dan orang-orang yang mengikutiku) orang-orang yang beriman kepadaku. Lafal man diathafkan kepada lafal ana yang berkedudukan menjadi mubtada daripada khabar yang disebutkan sebelumnya (Maha Suci Allah) kalimat ini dimaksud mensucikan Allah daripada semua jenis sekutu (dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.") kalimat ini termasuk ke dalam rangkaian keterangan daripada lafal sabiilii di atas.

6. Tafsir Muyyasar
      108. katakanlah: “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dan hujjah nyata,Maha suci Allah, dan tiada termasuk orang-orang yan musyrik.”

      Katakan wahai Nabi kepada Manusia:” inilah manhaj dan jalan agamaku. Aku mengajak kalian untuk menyembah Allah swt semata ikhlas melakukan ketaatan kepada-Nya, dan mengesahkan-Nya berdasarkan pengetauan yang teguh, hidayah, keyakinan, bukti yang kuat, dan dalil yang terang. Aku dan orang yang  berjalan di atas jalanku dan mengetahuiku, serta menyucikan Allah swt dari segala sekutu dan tandingan, dan segala sesuatu yang tidak pantas ada pada-Nya. Aku tidak menyekutukan-Nya dan tidak pula mengingkari nama dan sifat-Nya”

      Oleh karena itu, karakteristik dakwah beliau saw dan orang yang mengikuti beliau adalah ikhlas beribadah kepada Allah swt, memulai dakwah dengan menauhidkan-Nya, tidak menyekutukan-Nya, menyucikan-Nya dari segala hal yang tidak pantas disematkan kepada Zat-Nya, belajar dan mengamalkan ilmunya, serta sabar terhadap gaangguan manusia. Barangsiapa memiliki karakteristik seperti ini, sungguh ia telah mencapai kemuliaan dan kedudukan tinggi.[4]


7. Tafsir Ibnu Katsir
    108. katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.”
Tafsirnya:
      Allah swt. Beriman kapada Rasul-Nya yang diutus kepada umat manusia dan umat jiin, ialah Muhammad sa. Menyuruhnya agar memberitahu kepada seluruh umat manusia, bahwa jaln agamanya, ialah mengajak orang beriman bahwa tiada Tuhan selain Allah Maha Esa dan tidak bersekutu. Dia dan orang-orang yang mengikutinya mengajak ke jalan itu dengan hujjah yang nyata dan keyakinan yang tidak diguncangkan oleh syak dan keraguan sedikit pun.[5]
 
Cuba kita renungi kata-kata Maulana Saad Al-kandahlawi:
 "Dakwah adalah satu kerja dan dia tidak ada kena mengena dengan peribadi seseorang tetapi dakwah ialah usaha suci murni Nabi s.a.w. yang kita semua kena buat. Berulang-ulang kali kita mendengar bayan tentang kepentingan usaha agama adalah bertujuan untuk mewujudkan asas-asas yang setiap orang buat usaha dakwah harus ada dalam kehidupan mereka. Satu orang yang buat usaha ini harus sedar kenapa dia buat usaha ini. Adakah semua orang lain buat maka kita pun ikut buat juga?. Kita buat usaha ini kerana Allah s.w.t. Allah s.w.t. perintahkan pada baginda Rasulullah s.a.w. supaya beritahu agama pada semua orang. Dengan basirah yang ada pada Nabi s.a.w. iaitu panggil manusia pada iman. Begitu juga basirah yang sama yang ada pada pengikutnya, kita kena panggil manusia pada iman. Bila kita dapat basirah ini, barulah kita dapat buat usaha dengan istiqamah. Dan sekiranya kita tak ada basirah tentang kefahaman yang sebenar dalam usaha ini lama kelamaan kita akan jadi boring untuk buat usaha ini. Oleh itu kita kena fikir apakah maksud dalam satu-satu perkara yang kita nak usahakan. Maksud kita buat usaha dan dakwah manusia pada agama Allah s.w.t. ialah kita kena ubahkan pemikiran kita terhadap pendirian dan semangat kita. Usaha yang kita buat ini bukan untuk islahkan orang lain tapi untuk islahkan diri sendiri untuk membetulkan iman dan yakin kita. Orang yang dapat hidayat melalui kita , itu natijah daripada usaha yang kita buat tetapi itu bukan maksud kita. Maksud kita yang sebenarnya ialah diri kita dapat di perbaiki."
Kesimpulannya ialah dakwah adalah fardhu ain ke atas diri kita dengan menyediakan diri kita dan orang lain, korbankan harta dan lapangkan masa untuk keluar ke jalan Allah s.w.t. selama 4 bulan, 40 hari dan 3 hari. Insya Allah....azam....






1 comment:

  1. ARMANI POKER

    PROMO BARU DI ARMANI POKER

    BISA DEPOSIT VIA PULSA
    BANYAK BONUSNYA

    Yuk join sekarang juga , Poker online Terpercaya hanya di ARMANIPOKER , berlabel IDN POKER , di jamin 100% anti bot Player Vs Player.

    ditunggu kehadiran di ARMANIPOKER ya !
    Minimal depo 10k
    Minimal wd 50k
    Whatapps : +6287830298557
    Link Alternatif : Adujotos.site | armanipokers.info

    ReplyDelete